+62 274 623896

Home » Diskusi Anak Muda » Konsolidasi Regional Komunitas di Yogyakarta dalam Menyambut Aksi Global Power Up: Transisi Untuk Solusi

Konsolidasi Regional Komunitas di Yogyakarta dalam Menyambut Aksi Global Power Up: Transisi Untuk Solusi

Ditulis oleh: Raafi (Climate Rangers Jogja)

Pada 01 November 2023, berbagai komunitas di Jogja mengadakan konsolidasi regional di Circle Indonesia dalam rangka turut serta memperingati aksi global Power Up untuk mendorong revolusi energi terbarukan secara global. Climate Rangers Jogja sebagai inisiator bersama komunitas-komunitas lingkungan lainnya akan mengadakan serangkaian aksi Power Up Jogja “Transisi untuk Solusi”. Dalam diskusi tersebut, turut hadir beberapa komunitas iklim di Jogja seperti ICCI UGM, Jampiklim, YLKIS, Trash Hero Yogyakarta, FNKSDA, WALHI Jogja, dan Pedestrian Jogja.

Power Up sendiri adalah gerakan yang diinisiasi oleh 350.org dan mitra-mitranya di seluruh dunia. Kita menyatukan kekuatan dengan berbagai gerakan, kelompok dan komunitas lokal untuk menyorot kekuatan rakyat dan solusi terbarukan sebagai alat perlawanan dalam perjuangan melawan industri energi kotor perusak iklim. Di Indonesia sendiri, Pada tanggal 29 Oktober – 8 November, saat dibukanya pendaftaran calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pilpres 2024, kita akan memanfaatkan momentum tersebut untuk mengajak seluruh rakyat Indonesia bangkit.

Di Jogja sendiri, aksi Power Up akan dilaksanakan dalam beberapa rangkaian acara, antara lain:

  1. Mural (2 November)
  2. Diskusi Publik (3 November) dengan tema “Menuju Energi Bersih yang Adil: Menciptakan Transisi Tanpa Penindasan”. Diskusi ini mengundang 3 pembicara, yaitu Nova Ruth (Arka Kinari), Bambang Muryanto (Jurnalis), dan Sisilia (350. org Indonesia)
  3. Orasi, Performance, dan Gigs (4 November) di mana akan terdapat poster tuntutan serta instalasi seni dan parasut yang akan digelar di titik 0KM Jogja.

Konsolidasi berjalan dengan cukup reflektif, di mana kami sepakat bahwa transisi energi tidak mungkin dicapai di iklim demokrasi yang tidak setara. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang berkeadilan; yang memperhatikan kebutuhan dan keadilan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk yang rentan dan terpinggirkan. Kami juga mendiskusikan bagaimana cara untuk mendorong transisi energi yang berkeadilan ini secara dua arah, yaitu secara vertikal dan horizontal. Untuk yang vertikal, penting untuk terus mendesak pemerintah dan aktor terkait untuk transisi menuju energi bersih yang berkeadilan di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Secara horizontal, masyarakat sipil harus secara kolektif saling mendukung dan menyadarkan akan situasi urgen hari ini, di mana masih sering dijumpai tantangan global terkait dengan energi bersih, termasuk ketidaksetaraan akses energi dan dampak sosial-ekonomi, sehingga dapat merumuskan solusi kolaboratif.

Comments are closed.