+62 274 623896

Home » Diskusi Anak Muda » Diskusi Lingkaran Iklim #1: Memetakan dan Memperkaya Kamus Iklim Kita untuk Diskursus Iklim yang Produktif.

Diskusi Lingkaran Iklim #1: Memetakan dan Memperkaya Kamus Iklim Kita untuk Diskursus Iklim yang Produktif.

Nara Sumber:

  • Ari W Adipramoto (Climate Reality Indonesia)
  • Solahudin (Arkom Jogja)
  • Rio Ananda (Fridays for Future Ina)

Pedestrian Jogja dan CIRCLE Indonesia mengawali kolaborasi pada tanggal 18 Oktober 2023 dengan menyelenggarakan diskusi Youth and  Climate Justice yang pertama bertajuk Diskusi LIngkaran Iklim 1#: Pemetaan dan Pengayaan Kamus Iklim Kita untuk Wacana Iklim Produktif”. Tujuan dari diskusi ini adalah untuk membekali generasi muda dengan kosakata yang diperlukan untuk mengembangkan wacana dalam gerakan yang sedang berkembang. Tema “kamus iklim” dipilih untuk memfasilitasi diskusi iklim yang produktif di antara para peserta. Acara ini diselenggarakan dalam bentuk diskusi meja bundar, di mana para pembicara yang diundang berbagi pengalaman mereka, dan para peserta diberi kesempatan yang sama untuk berbicara dan mempraktikkan terminologi yang baru mereka pelajari.

Diskusi dimulai dengan perkenalan CIRCLE Indonesia, untuk menyapa para pembicara dan menyampaikan tujuan CIRCLE Indonesia mendorong partisipasi pemuda dalam gerakan iklim. Dihadiri pula oleh tiga pembicara utama dari berbagai organisasi perubahan iklim yang mewakili berbagai kelompok generasi muda. Mewakili profesional muda, Ari W Adipramoto (Advocacy Manager Climate Reality Indonesia) dan Solahudin (Climate Action Coordinator Arkom Indonesia) yang memberikan wawasannya mengenai gerakan iklim baik di tingkt Nasional maupun Lokal. Dalam acara tersebut, Rio Ananda A, yang merupakan Koordinator Lokal Fridays for Future, berbicara tentang pengalaman organisasi tersebut dalam mengajar anak-anak tentang perubahan iklim. Ia juga memperkenalkan proyek terbaru mereka, yaitu buku yang ditulis oleh Fridays for Future. Buku ini bertujuan untuk memperkenalkan anak-anak pada perubahan iklim. Peserta dari acara ini adalah pelajar dari tingkat SMP hingga Universitas, termasuk beberapa anggota KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) Jogja – sebuah komunitas lingkungan hidup yang dipimpin oleh pemuda.

Pada sesi utama yang dimoderatori oleh Abiyyi Yahya H dari Pedestrian Jogja, peserta diajak berdiskusi menggunakan Mentimeter. Awalnya, peserta diminta menyebutkan terminologi perubahan iklim yang sudah mereka kenal. Banyak istilah yang dikemukakan; Namun, diskusi terfokus pada istilah-istilah yang belum umum diketahui oleh peserta. Istilah-istilah tersebut, termasuk keamanan non-tradisional dan hilangnya entitas, dibahas secara rinci oleh Ari, Solahudin, dan Rio. Dalam diskusi tersebut, juga disoroti mengenai dampak perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati dan dampaknya terhadap keamanan nasional. Disebutkan bahwa perubahan iklim tidak hanya berdampak pada ketahanan dan kedaulatan pangan, namun juga berdampak luas pada berbagai sektor. Selain itu, para peserta ditanya mengenai kasus-kasus ketidakadilan iklim yang mereka ketahui. Salah satu permasalahan yang menonjol adalah bagaimana pembukaan lahan berdampak pada kelompok rentan dan memperburuk perubahan iklim melalui deforestasi.

Isi kamus iklimku

Ke(tidak) adilan iklim, apanya?

Di akhir diskusi, moderator meminta seluruh peserta untuk menyampaikan pemikiran akhir mereka mengenai jalannya diskusi dan manfaat yang didapat dari diskusi ini. Dua siswa sekolah menengah pertama mengungkapkan kegembiraan mereka mempelajari istilah-istilah dan pelajaran baru selama diskusi ini dan menunjukkan minat mereka untuk menggali lebih dalam gerakan iklim. Sementara itu, perwakilan dari CIRCLE Indonesia menekankan pentingnya hidup selaras dengan lingkungan. Secara keseluruhan, baik pembicara maupun peserta antusias dengan kesempatan kerjasama yang diberikan acara ini.

Comments are closed.