+62 274 623896

Home » Proyek » Analisa Situasi dan Gender yang Melingkupi Kaum muda di Rembang dan Surabaya

Analisa Situasi dan Gender yang Melingkupi Kaum muda di Rembang dan Surabaya

Konsultan: Deddy Heriyanto & Henricus Hari Wantoro
Plan Indonesia sudah mengimplementasikan program Pemberdayaan Ekonomi Pemuda (Youth Economic Empowerment, YEE) di Grobogan Jawa Tengah sejak awal 2011. Saat ini Plan Indonesia mengembangkan program YEE di Kabupaten Rembang Jawa Tengah dan Kota Surabaya dan sekitarnya Jawa Timur. Sebagai tahap awal untuk pengembangan program di Rembang dan Surabaya, Plan Indonesia memandang penting adanya analisis mengenai konteks situasi dan gender yang melingkupi kaum muda di kedua area tersebut.

Penelitian diselenggarakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif bersama-sama.  Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner terstruktur, sementara pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam dan FGD. Penelitian ini juga melakukan review terhadap data sekunder untuk memperkuat konteks dan analisis.

Penelitian ini menggunakan metode quota sampling untuk menentukan jumlah sampel kuantitatif, dengan mentargetkan 150 pemuda di Rembang dan 150 pemuda di Surabaya di sekitarnya, serta 50 orang tua di Rembang dan 50 orang tua di Surabaya dan sekitarnya. Sesuai dengan program YEE yang mentargetkan 80% perempuan, survei ini juga memberikan kuota sampel lebih banyak kepada perempuan dibanding laki-laki. Purposive sampling digunakan untuk memilih desa-desa yang di survei, dengan kriteria utama adalah desa-desa yang berada di sekitar atau tidak tidak terlalu jauh konsentrasi industri. Khusus di Rembang, kriteria ditambahkan yaitu mewakili desa dengan karakteristik geografi di dekat pantai, di dataran dan di pegunungan. Selain untuk memilih desa, metode purposive sampling juga digunakan untuk menentukan responden kualitatif, yaitu pihak-pihak yang dianggap terkait dengan program seperti orang tua dari para pemuda, pasangan (suami atau istri), tokoh masyarakat, kepala pemerintahan di tingkat lokal (Dusun dan atau Desa), Dinas-dinas terkait, seperti Dinas tenaga kerja, sosial dan transmigrasi, dinas perindustrian dan perdagangan, Bappeda, serta asosiasi industri seperti Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).

Penelitian lapangan diselenggarakan pada tanggal 1 – 10 November 2012. Akhirnya melibatkan 301 pemuda sebagai responden survei kuantitatif, yaitu 151 di Suabaya dan sekitarnya serta 150 di Rembang, dengan jumlah pemuda perempuan adalah sebanyak 202 orang (67%). Orang tua yang menjadi responden kuantitatif adalah 110 orang, yaitu 56 di Rembang dan 54 di Surabaya dan sekitarnya. Penelitian ini juga melibatkan 19 responden kualitatif di Surabaya dan 61 responden kualitatif di Rembang. Data sekunder yang digunakan untuk memperkuat konteks dan analisis adalah data yang diperoleh dari BPS Rembang, yaitu Data Indikator Sosial Ekonomi Rembang 2011 dan Rembang dalam Angka 2012, serta data tentang Penyandang Cacat dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2010; serta data Survei Tenaga Kerja Nasional untuk Jawa Timur dari Bappeda Jawa Timur dan  Data Kabupaten Sidoarjo dalam Angka 2011 serta Kabupaten Gresik dalam Angka 2011.
Plan

Comments are closed.