+62 274 623896

Home » Project » Gender Market Mapping

Gender Market Mapping

Klien: Oxfam, Papua
Konsultan: Ima Susilowati

Oxfam dan Program EDP di Papua
Oxfam telah bekerja dalam Enterprise Development Programme (EDP) di Papua sejak awal 2011. Program ini didanai oleh pemerintah New Zealand (NZAID). Untuk implementasi program Oxfam bekerja dengan lima organisasi mitra lokal di lima wilayah kerja: Jayawijaya, Nabire, Paniai, Kepulauan Yapen dan Jayapura. Saat ini kelima mitra tersebut bekerja dalam beberapa usaha: vanila, kopi, ubi, cacao dan pengembangan kios.

PEDP bertujuan untuk menyediakan sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi penduduk asli Papua, perempuan dan laki-laki. Akan tetapi, seringkali, perempuan kurang memiliki akses dibandingkan dengan laki-laki, untuk berpartisipasi dalam banyak kegianan pengembangan ekonomi/usaha, sehingga mendapat manfaat yang lebih kecil dibandingkan dengan laki-laki.

Studi ini dilakukan untuk melihat posisi dan peran perempuan dalam Enterprise Development Programme.

Tujuan Gender Market Mapping

  • Mengidentifikasi pemangku kepentingan dalam rantai pasar
  • Memetakan peran laki-laki dan perempuan dalam rantai pasar di usaha-usaha yang dipilih
  • Mengidentifikasi hambatan bagi perempuan pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam Enterprise Development Programme
  • Mengidentifikasi tantangan bagi perempuan pelaku usaha dalam memperoleh manfaat dari rantai pasar
  • Mengidentifikasi kekuatan dan kesempatan bagi perempuan pelaku usaha untuk meningkatkan posisi dalam rantai pasar
  • Mengembangkan indikator yang sensitif gender untuk pengembangan usaha

Hasil yang diharapkan dari gender market mapping ini adalah:

  • Laporan Gender Market Mapping untuk petani ubi di Wamena dan petani kopi di Nabire/Paniai ,
  • Saran dan rekomendasi untuk Oxfam agar perempuan mendapat manfaat lebih besar dari program pengembangan usaha.

Pengumpulan Data
Pengumpulan data lapangan di Jayawijaya dilakukan pada tanggal 9 sampai 11 Januari 2013.  Ada enam wilayah yang menjadi lokasi pengumpulan data lapangan, yaitu: Musaima, Assolokobal, Asologaima, Pyramid, Bugi, dan Yalengga. Keenam wilayah tersebut tersebar secara geografis. Sedangkan data dari kabupaten lain (Nabire, Paniai, Serui) dikumpulkan pada tanggal 14 Januari di Jayapura.  Karena data lapangan hanya diambil dari kabupaten Jayawijaya, maka temuan dalam laporan ini banyak merujuk ke data dari Kabupaten Jayawijaya.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam gender market mapping ini adalah Focus Group Discusiion (FGD), wawancara, observasi, dan studi dokumen. Sumber informasi dalam pengumpulan datanya adalah komunitas petani (perempuan dan laki-laki), staf mitra, tokoh adat, dan tokoh agama. Data dikumpulkan secara terpilah berdasarkan jenis kelamin untuk menjadi basis analisis.

Comments are closed.